Bizzy.my.id – Ecommerce marketing melibatkan beberapa serangkaian aktivitas untuk mempromosikan toko online.
Dimana pemilik toko online selalu mencari cara baru untuk mendatangkan traffic, namun seringkali investasi waktu dan uang pada metode seperti Facebook Ads, Google Adwords, SEO, blogging, social media, dan guest posting tidak memberikan hasil optimal.
Sehingga membuat pengunjung cenderung meninggalkan website dengan cepat. Artikel ini mengulas delapan taktik memanfaatkan ecommerce marketing untuk meningkatkan penjualan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: 6 Rekomendasi Agency Digital Marketing Terbaik di Indonesia
Mengenal Ecommerce Marketing
E-commerce marketing merupakan platform yang memfasilitasi transaksi jual beli secara online, memberikan kemudahan dalam pemasaran produk.
Dengan 190 juta penduduk Indonesia sebagai pengguna e-commerce, platform ini menjadi peluang besar untuk menjangkau pasar luas di seluruh negeri.
Melalui e-commerce, produk dapat diakses oleh semua pengguna aplikasi, menciptakan potensi penjualan yang optimal.
Digital marketing, di sisi lain, merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan media digital dan internet untuk mempromosikan sebuah brand atau produk.
Tujuan utamanya adalah menarik perhatian konsumen dan calon konsumen dengan cepat, sehingga mendukung kesuksesan kampanye pemasaran secara keseluruhan.
8 Taktik Memanfaatkan Ecommerce Marketing
Dibawah ini terdapat 8 taktik memanfaatkan Ecommerce Marketing untuk meningkatkan penjualan agar lebih efektif, antara lain:
1. Upselling
Upselling adalah teknik penjualan untuk mendorong pelanggan agar membeli produk premium atau versi yang ditingkatkan dari yang awalnya diinginkan. Ini bisa lebih efektif daripada menarik pelanggan baru.
Contohnya, dalam penjualan produk kecantikan, Anda bisa menggabungkan item atau menawarkan paket bundling, mendorong pelanggan untuk mempertimbangkan pembelian sedikit lebih tinggi demi mendapatkan lebih banyak manfaat.
Pastikan produk yang diupsell berkaitan dengan yang diinginkan pelanggan dan sesuai dengan rentang harga mereka, memastikan nilai tambah yang sesuai dengan biaya tambahan yang mereka keluarkan.
2. Conversion rate optimization (CRO)
Conversion Rate Optimization (CRO) adalah praktik untuk meningkatkan konversi penjualan di toko online Anda.
Dengan menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, CRO membantu mengidentifikasi masalah-masalah dalam toko online, seperti kehilangan penjualan dan alasan pelanggan meninggalkan.
Setelah identifikasi, Anda dapat mengembangkan hipotesis dan melakukan tes untuk menentukan pendekatan terbaik dalam mengonversi konsumen menjadi pelanggan tetap.
3. Mengadakan Program Loyalitas Pelanggan
Fokus pada retensi pelanggan adalah strategi efisien untuk meningkatkan penjualan online. Data dari Stitch Labs menunjukkan bahwa pelanggan yang kembali berkontribusi hingga 22% pendapatan, sementara pelanggan baru hanya 11%.
Mereka juga melakukan hampir 15% transaksi lebih dalam setahun. Mengapresiasi pelanggan setia dapat Anda lakukan melalui program loyalitas.
Memberikan insentif tambahan dan menjaga brand Anda tetap diingat dengan fitur pengingat otomatis. Pilih cara yang sesuai, seperti program poin untuk diskon, pengiriman gratis, atau produk gratis.
4. Memanfaatkan Fitur Live Chat
Terlibat positif dengan pelanggan dapat Anda lakukan melalui fitur live chat di website atau toko online Anda. Dengan live chat, Anda dapat mengarahkan pencarian mereka, menjawab pertanyaan, dan membantu mengatasi masalah langsung.
Pantau keranjang belanja atau produk dalam wishlist dan gunakan live chat untuk mendorong pelanggan menyelesaikan transaksi dengan tawaran diskon, gratis ongkir, atau pengingat tentang penawaran terbatas.
5. Evaluasi Permintaan Pasar
Evaluasi permintaan pasar dengan bijak sebelum memperluas lini produk Anda. Gunakan riset kata kunci, validasi geografis, dan tren media sosial. Sertakan sistem pre-order untuk mengukur minat konsumen.
Contohnya, buat halaman produk dengan foto berkualitas dan deskripsi menarik. Aktifkan fitur “wishlist” atau “ingatkan jika produk tersedia” untuk melihat respons pelanggan.
Gunakan hasil ini untuk menentukan produk yang paling banyak peminatnya untuk dijual lebih awal atau dalam jumlah lebih banyak.
Baca juga: 10 Tren Konten Digital Marketing 2023 Populer, Apa saja?
6. Abandoned Cart Email
Abandoned cart email adalah elemen krusial dalam e-commerce. Sebanyak 68% orang meninggalkan keranjang belanja mereka setelah menunjukkan minat awal.
Meskipun mereka sudah menambahkan produk ke dalam keranjang, mereka belum menyelesaikan transaksi.
Dengan email keranjang belanja terbengkalai, Anda memiliki peluang untuk mengajak mereka kembali dan menyelesaikan pembelian mereka.
7. Adwords Retargeting
Retargeting memperkuat citra merek Anda dan berperan sebagai pengingat bagi mereka yang baru saja mengunjungi situs web Anda mengenai produk tertentu.
Daripada iklan online konvensional, iklan retargeting terbukti lebih efektif. Studi menunjukkan bahwa 70% dari mereka yang tertarget dengan iklan ini cenderung berubah menjadi pelanggan.
8. Referral Offer
Setelah berhasil melakukan pesanan, Anda dapat memberikan pelanggan kredit sebesar $20 dengan syarat mereka merekomendasikan Anda kepada teman-teman mereka.
Selain itu, Anda juga dapat memberikan potongan 15% untuk pembelian pertama teman yang mereferensikan.
Strategi pemasaran referral ini memberikan kesempatan yang baik, karena pelanggan merasa puas dan cenderung membagikan pengalaman positif mereka.
Menurut Neilsen, produk yang direkomendasikan oleh teman memiliki kemungkinan empat kali lebih tinggi untuk dibeli.
